Film
RoboCop 2014 yang disutradarai oleh Jose Padilha ini menceritakan tentang era modern robot yang telah menjadi bagian
dari kehidupan manusia di masa depan. Film bergenre action ini dimainkan oleh Joel
Kinnaman sebagai Alex Murphy yang merupakan anggota polisi dari Detroit yang berdedikasi dan tengah menyelidiki
kasus yang melibatkan seorang kriminal bernama Antoine Vallon (Miguel Ferrer).
Namun karena aksinya tersebut, maka ia pun akhirnya mendapat ancaman dan harus
berakhir dengan mengalami luka parah serta kritis akibat ledakan dari mobilnya
sendiri.
Di masa kritis tersebut, istri Alex, Clara (Abbie Cornish) mendapatkan
tawaran dari perusahaan teknologi robot yaitu OmniCorp, untuk menyelamatkan
suaminya dengan menggantikan hampir seluruh anggota tubuh yang tersisa dengan
mesin robot. Dengan kata lain, Alex Murphy ini pun terpilih sebagai orang yang
akan menjalani proyek RoboCop dengan Dr. Dennett Norton (Gary Oldman ) sebagai dokter yang akan membantu seluruh proses
perbaikannya.
Saat
diuji coba, Alex alias RoboCop berubah menjadi robot yang tak terkalahkan. Ia
bahkan dengan mudah bisa mengalahkan robot lain dan musuh-musuhnya. Namun,
disisi lain pemerintah juga tidak bisa dengan mudah mengendalikan RoboCop. Buruknya, karena tingkat emosinya yang menjadi rendah,
Alex jadi melupakan istri dan juga anaknya, dia malah menangkap penjahat di
sana-sini, dan istri serta anaknya pun tidak bisa menerima keadaan baru ini
sehingga memaksa pihak dokter untuk mengembalikan Alex seperti semula lagi.
Terkadang seru, terkadang membosankan. Kedua hal tersebut lah
yang terbesit di benak ketika menonton film RoboCop ini. Harus diakui,
perkembangan karakter dari Alex Murphy serta orang-orang yang berada di
sekitarnya ditunjukkan dengan cukup baik oleh para artisnya, walau memang fokus
karakter yang ditunjukkan sepanjang film berlangsung ini tidaklah banyak dan
lebih kurang memang menyorot tentang perkembangan Alex Murphy yang “hidup”
kembali sebagai RoboCop. Hal ini, sayangnya, tidak didukung dengan alur cerita
keseluruhan yang prosesnya cepat dan naik turun, sehingga terkadang jadi
membosankan dan terlihat klise.
Film tidak terlalu banyak menunjukkan adegan aksi baku hantam yang
dilakukan oleh RoboCop dan lebih terarah kepada dialog serta perkembangan
cerita. Bagi sebagian penonton yang menantikan akan adegan aksi seru dari film
ini, ada baiknya menurunkan sedikit ekspektasi tersebut. Walau begitu, adegan
aksi yang hadir dikemas menarik dengan dukungan elemen komputer dan visualisasi
yang mendetail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar